Sama seperti tahun lalu, umat Muslim di seluruh dunia juga menjalani ibadah Ramadan masih dalam suasana pandemi covid-19. Tentu saja kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
(Sumber gambar: Antara/Syifa Yulinnas)
Demikian pula dalam menyambut moment hari raya Idul Fitri atau lebaran.Untuk itu RB Consulting, Research & Business Consulting bekerjasama dengan Snapcart melakukan survei online kepada 1.050 responden laki-laki dan perempuan usia 18-50 tahun yang merayakan IdulFitri di semua kelas sosial ekonomi, tinggal di Pulau Jawa, Sumatera dan beberapa daerah di Indonesia.
Hasilnya didapat bahwa sebelum pandemi, sekitar tiga perempat warga kota besar di seluruh Indonesia mudik. Namun sewaktu pandemi melanda pada 2020, jumlah ini menurun drastis menjadi hanya sepertiga saja yang mudik. Menurut CEO dari RB Consulting, Iwan Murty, jumlah pemudik dari DKI Jakarta merupakan yang terendah dibandingkan pemudik dari daerah lain karena larangan mudik oleh pemerintah waktu itu. Tahun ini, sebelum diresmikan larangan mudik secara nasional oleh pemerintah, sekitar dua pertiga orang berencana mudik, dimana jumlah pemudik tahun ini mendekati jumlah pemudik sebelum pandemi terjadi. Namun, setelah pengumuman larangan mudik, jumlah calon pemudik langsung turun sampai dengan 58%. Persentase ini pun masih tinggi mengingat pemerintah melarangnya. Rencananya mereka akan mudik jauh sebelum masa dilarang mudik berlaku, yaitu 7–17 Mei.
Kemudian sebelum pandemi, sekitar 52% responden mengatakan bahwa pengeluaran mereka meningkat selama Ramadhan. Pada 2020 lalu sewaktu pandemi, angka ini turun drastis menjadi hanya 33%. Tahun ini, 46% responden memperkirakan pengeluarannya akan meningkat lagi selama Ramadhan dibandingkan bulan-bulan normal. Angkanya sama di semua kelas sosial ekonomi yang kemudian bisa mengindikasikan bahwa konsumen merasa positif atau mempunyai keyakinan yang lebih tinggi terhadap situasi saat ini. Sebagai perbandingan 5 tahun lalu, jumlah responden yang mengatakan pengeluaran mereka meningkat selama Ramadan mencapai sekitar 69%.
Adapun kegiatan Ramadan karena masih dalam masa pandemi, dilakukan secara digital, baik bersilaturahmi ataupun beribadah. Halal bihalal, ngabuburit dan transfer angpau Lebaran menjadi kegiatan yang mendominasi dilakukan secara digital. Selain ketiga kegiatan tersebut, lonjakan kegiatan yang dilakukan secara digital lainnya adalah zakat, sungkeman, pengajian dan sholat Ied kemudian infaq dan sodaqoh.
"Sebanyak 1 dari 5 responden mengatakan akan pergi kalau ada undangan untuk buka bersama. Laki-laki yang berusia lebih muda cenderung akanm enghadiri undangan buka bersama. 52% kemungkinan akan datang, 21% kemungkinan tidak datang dan 6% saja yang sama sekali tidak akan datang," ujar Iwan.
"Sementara itu, akun media sosial dan aplikasi Islami dipergunakan oleh 52% responden laki-laki dan 64% responden perempuan. Lebih banyak perempuan. Sementara responden usia 18-24 tahun merupakan pengguna terbanyak 62%, disusul oleh 25–34 tahun 56% dan usia yang lebih tua 35-50 tahun, sebanyak 52%." (RO/A-1)
Sumber:
Minggu, 25 April 2021 - 11:45
Comments